Pages

Rabu, 17 April 2013

Book Review : 7 Hari Menembus Waktu by Charon


Judul buku : 7 Hari Menembus Waktu
Penulis : Charon
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal :  176 halaman
Tahun : 2012
Harga : IDR 30.000

Rating : 4/5








Sinopsis

Papi tahu kamu tak ingin ada disini.. Kau tidak ingin bertemu mereka...
Tapi mengurung diri di kamar tidak akan memperbaiki keadaan. 
Cepat atau lambat kau harus menghadapi mereka. 
Bukankah lebih cepat lebih baik?

Marissa adalah calon mahasiswi biasa, tidak cantik dan tidak pintar dan nafsu makannya besar. Ia adalah anak tunggal papinya yang seorang pengacara yang punya banyak kenalan. Dan salah satunya adalah Papa Selina. Namun tak seperti kedua ayah mereka yang berteman baik, Selina dan Marissa adalah musuh bebuyutan!

Tiga tahun lalu Marissa jadian dengan Michael, seorang pria yang disukai oleh Selina. Awalnya Marissa senang membuat Selina cemburu, tapi mendadak, tanpa angin dan tanpa hujan, Michael memutuskannya dan tak lama kemudian malah jadian dengan Selina  Hal itu membuat Marissa sakit hati dan sering mengurung diri di kamar. 

Tak tahan dengan tingkah putri semata wayang mereka, Mami dan Papi Marissa membawanya ke sebuah pesta perayaan berdirinya Gedung Albatross yang ke-20. Marissa sangat kesal, karena ia tahu ia pasti bertemu Selina dan Michael. Dan benar saja, begitu melihat Marrisa, Selina langsung bermesraan dengan Michael.

Frustasi, Marissa kabur dan menangis di depan sebuah lukisan yang ada di Gedung Albatross. Lukisan misterius yang dengan nama "Menembus Waktu". Konon, lukisan itu bisa mengabulkan permintaan, dan setengah mengejek, Marissa bilang ia ingin  menghilang dari tempat ini..

Dan benar saja, Marissa terlempar ke masa lalu, dua puluh tahun dari masanya berasal. Masa dimana kedua orang tuanya bahkan belum pacaran. Marissa yakin, lukisan itulah penyebabnya.. tapi lukisan itu tak ada disini, dan lukisan itu akan digantung 7 hari lagi saat pembukaan gedung.

Marissa merasa frustasi karena semuanya nyata, semuanya berbeda. Ketika ia memasuki rumahnya, ia justru dianggap maling oleh kakek. Ditengah keputusasaannya, ia menyelamatkan anak lelaki delapan tahun yang hampir ditabrak mobil. Tapi bukannya berterima kasih, anak bernama William itu malah menyalahkan Marissa.

Marissa kesal, tapi karena tak punya apa-apa lagi, ia memohon William untuk menolongnya sebagai balas jasa karena ia telah menyelamatkan nyawa William. William awalnya tidak mau karena ternyata Marissa nggak bisa ngapa-ngapain (wkk..) tapi setelah Marissa berjanji akan belajar, akhirnya William mengajak Marissa ke rumahnya dan memperkenalkannya sebagai keponakan mendiang mamanya, Tante Sarah, tantenya William akhirnya menerima Marissa.

Dan disinilah, bersama William, Marissa mengalami petualangan-petualangan yang menyenangkan. Mulai dari menyatukan Papinya, Ferry (yang ternyata saat muda itu pemalu banget) dengan Maminya, Diana (Cewek populer satu kampus yang centil banget!), membuat surat cinta, mengawasi keduanya, yang semuanya dilakukan bersama William. Perlahan, Marissa menyadari kalau William tak sedingin saat pertama kali bertemu, apalagi William itu sangat jenius. William itu hanya kesepian setelah kematian kedua orang tuanya. Dan Tante Sarah, karena ia masih muda dan shock atas kematian kakaknya (Ayah William), ia kurang menunjukkan perasaan sayangnya pada William.

 "Tidak sulit untuk menyukai William. Saya hanya membutuhkan 7 hari untuk itu. Tante masih punya banyak waktu bersamanya. Habiskan waktu dengannya, dan Tante akan menyadari bahwa William anak yang hebat.bahkan lebih hebat dari saya..."

Ketika akhirnya Marissa harus kembali ke masanya, kehidupannya berubah setelah bertemu William masa depan.... 
"Orang itu tidak berhak mendapatkan Kakak!"
"Orang yang memutuskan Kakak di masa depan. Pacar Kakak," kata William terbata-bata, "dia... dia tidak berhak mendapatkan Kakak. Kakak berhak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darinya."
Awalnya aku ragu membaca buku ini, karena ini adalah karya pertama Charon yang aku baca. Lagipula sepertinya aku sudah bisa meraba-raba endingnya. Tapi berbagai review di Goodreads yang sangat puas dengan teenlit ini membuatku penasaran. Akhirnya, aku 'nekat' juga buat beli buku ini. Tapi aku nggak nyesel, ceritanya emang bagus!

Novel ini ringan dan nggak berat seperti novel 3600 detik [yang aku beli karena penasaran dengan karya Charon yang lain]. Tapi novel ini juga nggak menggelitik seperti Trio Weirdo yang sukses buat aku ngakak!

Kisah Marissa dan William, walau umur mereka beda jauh, tapi saling melengkapi :) Marissa yang kekanakkan bisa mengimbangi William yang kelewat dewasa, jadi ceritanya nggak bikin bosen. Apalagi kisah cinta orang tua Marissa yang disajikan lewat buku ini sangat romantis. Charon memang penulis hebat, mampu menceritakan semuanya dengan mengalir dan apa adanya, nggak dibuat-buat. Mamaku sempat bilang, waktu dia baca buku ini, dia seperti nostalgia lagi dengan masa mudanya^^

Covernya juga unyu :) Warnanya seger dan itu yang membuat aku tertarik awalnya. Tapi satu yang aku sesalkan, ceritanya emang agak ketebak awalnya... Karena itu aku menurunkan ratingnya 1 bintang. But overall, novel ini recommended banget buat dibaca di waktu senggang, soalnya agak tipis juga jadi dua-tiga jam-an juga kelar :)

Ini review pertama aku. Aku pingin jadi anggota BeBi, doakan yaa semoga berhasil :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar